Bulannya Ulan


            Pada suatu ketika, Ulan benderang layaknya bulan. Ulan  merasa jumawa,  layak terang pada waktunya. Merasa semua ada waktunya, termasuk berjumawa. 
          Kasihan dirinya, berjumawa hanya untuk kebenarannya sendiri. Jumawa itu manusiawi, tak salah bersikap manusiawi, tak merasa benar dengan manusiawi. Ulan tak punya manusiawi, emosi tak mengalahkannya. Ulan tak bisa manusiawi karena dirinya adalah Bulan. 
          Tapi kasihan Ulan, dia tak pernah tahu terangnya Bulan karena rasa iba. Bulan hanya akan perlu menyangkalnya untuk Ulan. Biar sedikit bahagia Ulan karena berjumawa.

Komentar

Postingan Populer