Seketika itu

Seketika itu semua menjadi sesak di dada. Bersikap biasa saja akan terasa menjemukan. Ego kembali disalahkan. Prinsip jadi masalah utama. Logika selalu menjadi akhir keputusan. Kemanakah hatimu adinda???

Komentar

Postingan Populer